Sabtu, 11 Januari 2014

KASIYATUN ARIYATUN



Yang jelas dia bukanlah nama orang, dia adalah sifat dari mausuf “Nisaaun” atau wanita.
Kemunculan Kasiyatun ‘Ariyatun ini pernah diprediksi Rosululloh Sollallahualaiwasallam sejak empat belas abad silam, melalui sabda beliau yang berbunyi :  
صِنْفَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِ لَمْ اَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌكَأَذْنَابِ اْلبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كاَسِيَاتٌعاَرِيَاتٌ مُمِيْلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِالْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَالَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا٠
Artinya : Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti seekor sapi untuk memukuli manusia. (2). Para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun bau surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian. ( Hr. Muslim No. 2128 ). Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, 9/240  menjelaskan hadis diatas mengandung beberapa makna , antara lain :
 
1.     Wanita yang mendapat nikmat Allah Jalla Wa’ala namun enggan bersyukur kepadaNya.
2.     Wanita yang mengenakan pakaian namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepadaNya.
3.     Wanita yang tidak menutup auratnya dengan sengaja.
4.     Wanita yang menutup auratnya namun tipis atau ketat sehingga Nampak lekukan –lekukan tubuhnya.
Jadi Kasiyatun ‘Ariyatun ini merupakan fenomena yang terprediksi oleh Rosulullah  tatkala beliau Sallaahualaihi wasllam masih hidup, yang telah menjadi realita di zaman sekarang. Para gadis remaja  yang belum menutup auratnya telah menggandrunginya dengan bangga berbusana alaKasiyatun ‘Ariyatun ini, tak ketinggalan pula para ibu yang telah berjilbabpun ikut-ikutan latah mengekor kepada gadis-gadis remaja. Dengan celana panjang yang ketat dan baju yang ngapret, telah ber rela hati mempertontonkan lipatan-lipatan lemak di dada, pantat, paha,  betis dan selainnya yang harus terhijab. Padahal berbusana muslimah yang sesuai dengan kemauan Allah jalla wa'ala bukanlah sekedar membalut tubuh dengan kain bak kue lepat yang dibungkus rapat, padat, dan nikmat disantap.

Sadarlah Yaa Ayyatuhannisaa’….. yang telah mengakui Allah jalla wa’ala sebagai Robb !.Wanita harus berhijab, ini perintah yang wajib dilaksanakan. Sama wajibnya dengan perintah sholat, puasa, zakat dan haji ( bagi yang mampu ), yang dalilnya sama-sama dari kalamullah yang tertulis dalam Alqur’anul ‘adhiim berikut ini :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِناَتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَضْنَفُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ضَهَرَ مِنْهَاوَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوْبِهِنَّ وَلَا يُبْدِيْنَزِيْنَتَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعْوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبَائِهِاَبنَّ اَوْاَبَاءِِ بُعُوْلَتِهِنَّاَوْ اَبْنَائِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْاِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْ اَخَوَاتِهِنَّ اَوْ نِسَآءِهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْاَيْمَانُهُنَّ اَوِالتَّابِعِيْنَ غَيْرِاُولِى الاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِاَوِالطِّفْلِ الَّذِيْنَ
لَمْ يَظْهَرُوْا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسآءِ، وَلَا يَضْرِبْنَبِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ، وَتُوْبُوْآ اِلىَاللَهِ جَمِيْعاً اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. ( Qs. Annur : 31 ).

Busana muslimah yang akan membawa keburuntungan bagi pemakainya hanyalah busana yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, tentu saja  harus longgar agar tidak nampak lekukan tubuhnya. Kriteria jilbab yang syar'i  ini dengan gamblang Allah jalla wa'ala firmankan dalam kitab suciNya :

يآَيُّهَا الَنَّبِيُّ قُلْ لاَِزْوَاجِكَ وَبَناَ تِكَ وَنِساََءِاْلمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَ بِيْبِهِنَّ ،ذَالِكَ اَدْنَىاَنْ يُّعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ، وَكاَنَ اللَّهُ غَفُوْرًارَّحِيْماً٠ 
 Artinya :Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( Qs. Al Ahzab : 59 ).

Dan masih banyak nash-nash tentang kewajiban berhijab baik dari al qur’an maupun assunnah yang shohihah yang tidak dicantumkan disini.

http://hudaibiyah.blogspot.com/2011/02/siapakah-dia-kasiyatun-ariyatun.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar