Minggu, 16 Februari 2014

Dua Belas Faedah tentang kata “Ustadz”


Oleh : Habibi Ihsan Al-Martapury

Apa makna kata “Ustadz” ? dari mana datangnya kata ini ? dan apa hukumnya menggelari Rasulullah dengan gelar Ustadz ini ?

Jawaban :

**Kata Ustadz berasal dari Bahasa ‘Ajam (bukan bahasa Arab) ,ada yang mengatakannya berasal dari bahasa Yunani ada juga yang mengatakannya berasal dari bahasa Persia,yang kemudian kata ini masuk ke bahasa Arab dan memang tak pernah  di temukan kata ini di untaian-untaian sya’ir  bangsa Arab yang biasanya di jadikan sandaran dalam kefashihan bahasa Arab.

**Makna kata Ustadz ini adalah seseorang yang mahir dalam suatu perkara yang besar/penting.

**Banyak yang berpendapat bahwa tak berhak menyandang gelar Ustadz kecuali seseorang yang menguasai 18 bidang ilmu,atau 12 bidang ilmu,di antaranya :
 Ilmu Nahwu,Sharaf,Bayan,Badi’,ma’anii,adaab,mantiq,kalam,hai’ah,ushul Fikih,tafsir dan hadits.

**Di ceritakan bahwa awal mula yang memakai gelar Ustadz ini adalah Kaafur Al-Ikhsyaidii Al-isfarayainii.

**Setelah berlalu masa,orang kebanyakan menggunakan kata Ustadz ini untuk Para pengajar anak-anak mereka,bisa juga di maksudkan untuk menyebut seseorang yang di hormati dalam sebuah bidang apa saja,biasa di sebut “dia Seorang Ustadz pada perkara itu” dengan pengertian dia mempunyai kemahiran dan kompetensi dalam sebuah bidang.

**Apakah Gelar Ustadz ini di bolehkan penggunaannya untuk Rasulullah ? Dari segi maknanya seperti yang telah di sebut yaitu seseorang yang mahir/menguasai maka Rasulullah jelas seorang yang mahir,akan tetapi kata Ustadz yang berasal dari bahasa ‘Ajam ini yang berarti bukan berasal dari bahasa Arab tak pernah kita ketahui dari para Salaf penggunaannya untuk menyebut Rasulullah,lagi pula untuk penyebutan Gelar/sebutan untuk Rasulullah dalam bahasa Arab sendiri sangat banyak kata-kata yang indah bahkan lebih pantas di banding kata yang bukan berasal dari bahasa Arab semisal kata Ustadz ini, yang kata-kata tersebut lebih sesuai untuk menyebut atau mensifati Nabi Kita Shollallahu Alaihi wasallam.

**Berkata Hafidz Abul Khithab di kitabnya “Al-Muthrib”  : 
Ustadz adalah sebuah kata yang sama sekali bukan berasal dari bahasa Arab,tidak juga di temukan di sya’ir-syair mereka di masa Jahiliah,masyarakat kebanyakan menggunakan kata ini untuk menyebut seseorang yang mereka hormati dan cintai,kata ini di ambil dari pengertian seseorang yang mahir dengan sebuah keterampilan kemudian ia ajarkan kepada anak muridnya sambil mengajarkan adab kepada mereka ,
maka seolah-olahnya ia adalah Ustadz dalam adab yang terpuji,menceritakan tentang hal ini kepada kami  suatu jama’ah yang ada di Baghdad,
di antara mereka adalah Abul Faraj Ibnul Jauzi ,ia berkata aku mendengar hal ini dari Guru bahasa kami Abu Manshur Al-jawaaliq di kitabnya “Al-Mu’arrab” ,kitab karya beliau sebagaimana beliau sendiri menyebutkannya.

** Mendukung pendapat yang menyatakan bahwa kata ini berasal dari bahasa Persia,maka penggunaannya pertama kali di lakukan oleh bangsa Irak,ini karena dekatnya hubungan antara Irak dan Persia,kemudian dari situ menyebar ke Negeri-negeri Arab lainnya.

** Berkata Abul Baqa di Syarah Diwan Abu Thayyib : Kata Ustadz bukan kata yang berasal dari Bahasa Arab,kata ini di gunakan untuk menyebut seseorang yang mempunyai sebuah keterampilan/keahlian seperti Al-fakiih (ahli fikih),Al-Muqrii (Ahli dalam membaca Al-Qur’an),Mu’allim (seorang Guru) ia sebelumnya adalah bahasanya Penduduk Irak,dan tidak aku temukan dalam bahasanya orang-orang Arab.Penduduk Syam ataupun penduduk Al-Jaziirah menyebut orang yang di kebiri sebagai Ustadz juga (di masa lalu).

** Dulu gelar Ustadz ini di gunakan di daulah-daulah Islamiyah untuk menyebut berbagai jabatan para Pegawai.
Maka di temui kebiasaan di suatu masa penggunaan gelar Ustadz ini untuk seseorang yang  profesional dalam bidang yang ia geluti hingga benar-benar mumpuni,baik dalam bidang keagamaan,kenegaraan,ilmu atau profesi, keterampilan dan kemahiran yang beragam.

Ini bisa di buktikan dengan penemuan-penemuan yang menyebutkan bahwa gelar Ustadz ini di gunakan untuk mereka yang mahir dalam masalah qira’atul Quran juga tajwidnya,untuk mereka yang fokus mengajarkan tajwid kepada murid-muridnya,ini menunjukkan bahwa gelar ini di suatu masa di khususkan untuk suatu bidang saja,sebagaimana di sebutkan oleh Muhammad Al-qadirii di kitab Iltiqatut Duror.

** Adapun di masa sekarang gelar Ustadz di peruntukkan bagi mereka yang mengusai sejumlah bidang ilmu yang ada saling keterkaitan di antara ilmu-ilmu itu terutama dalam bidang Ilmu-ilmu Syar’i.
Bisa di sinonimkan dengan kata Mu’allim,Mudarris atau Guru Agama.

** Ada yang mengatakan bahwa kata Ustadz lebih cocok di artikan dengan Profesor,dengan kata lain hanya orang-orang tertentu saja yang boleh menyandangnya.
Kita katakan jika yang di maksud sebutan-sebutan yang ada di timur tengah,memang mereka menyebut Ustadz kepada mereka yang bergelar Profesor,tapi biasanya setelah kata Ustadz ada tambahan kata lain Ustadz Al-Jaami’iy misalnya,gabungan dua kata ini memang di artikan dengan Profesor atau Guru Besar.

Tapi jika yang di maksud istilah Ustadz yang biasa di gunakan untuk menyebut seorang pengajar,Guru,mu’allim,agak berlebihan jika kata Ustadz ini di artikan dengan makna Profesor hingga para Ustadz yang selama ini sudah biasa di sebut dengan sebutan ini di anggap tak pantas menyandang gelar ini,padahal dari segi bahasa sendiri kata Ustadz bisa di artikan sebagai Guru,Mu’allim ,pengajar dan kata-kata lain yang semakna dengan kata-kata tersebut.

Apapun,sebuah istilah seringkali berlakunya karena penerimaan orang-orang di masanya,kecuali istilah-istilah yang sudah baku dari istilah-istilah syar’i yang tak bisa di utak atik lagi .
والله أعلم بالصواب  

Sumber tulisan di olah dari :

http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?p=855964&posted=1#post855964

http://www.ahlalloghah.com/showthread.php?t=4612

http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthrea

Dari grup BBM Al Minhaj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar